Senin, 21 November 2022

BUNGA BANK DAN PAJAK

 Hari/ Tanggal : Senin - Jumat, 21-25 November 2022

 Kelas              : 7A - 7D
 Materi            :  Aritmatika Sosial

KOMPETENSI DASAR

3.9  Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,  bruto, neto, tara)

4.9  Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,  bruto, neto, tara) 

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :
  • menghitung bunga bank
  • menghitung pajak

 Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....

Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan dan selalu memakai prokes nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 
Baiklah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 


Pajak dan Bunga Tabungan
Pajak dan bunga tabungan, mungkin keuda hal ini masih asing bagi kamu yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP. 

Pajak
Perpajakan merupakan kontribusi yang mesti dilaksanakan mesti pajak dan merupakan perihal yang perlu bagi entrepreneur untuk memicu perencanaan pajak baik bagi bisnis maupun perseorangan.


6. Bunga

Bunga keuangan adalah balas jasa yang diberikan atau dibayar dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Pengertian Bank: Manfaat dan Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

Rumus bunga adalah waktu menabung x persen bunga x jumlah uang yang ditabung.

7. Pajak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pajak merupakan pungutan wajib berupa uang yang harus dibayar penduduk sebagai sumbangan wajib pada negara atau pemerintah yang berkaitan dengan pendapatan, pemilikan, harga barang, dan lain sebagainya.

Rumus Pajak adalah persen pajak x jumlah pendapatan.

PPh = %PPh x penghasilan kotor

Penghasilan Bersih = Penghasilan Kotor – PPh

Contoh soal:
Gaji Riko mula-mula Rp2.000.000,00, sedangkan ia harus kena pajak penghasilan 20%. Berapa gaji yang diterima Riko?
Pajak (Rp) = Persen Pajak × Gaji mula-mula
= 20% × 2.000.000
= 400.000

Gaji yang Diterima = Gaji mula-mula – pajak (Rp)
= 2.000.000 – 400.000
= 1.600.000
Jadi, gaji yang diterima Riko adalah Rp1.600.000,00.

Bunga Tabungan
Ini adalah salah satu yang mungkin sekali kamu akan temui jika kamu membuat sebuah kartu debit pada bank. Suku bunga kredit merupakan harga tertentu yang harus dibayarkan nasabah kepada bank sebagai balas jasa atas utang yang diperoleh. Sementara, suku bunga tabungan adalah jumlah tertentu yang dibayarkan oleh bank kepada nasabah sebagai balas jasa atas simpanan yang dilakukannya.

Berikut cara menghitung bunga tabungan (bunga tunggal) jika modal sebesar M ditabung dengan bunga b % setahun.

Setelah t tahun, besarnya bunga: B = M x b/100 x t
Setelah t bulan, besarnya bunga: B = M x b/100 x t/12
Setelah t hari (satu tahun = 365 hari), besarnya bunga: B = M x b/100 x t/365
Keterangan:
B = Besar bunga
M = Modal (Uang Awal)
b = Persentase bunga
t = waktu (lama menabung atau meminjam)

Contoh soal:
Mitha menabung di bank X sebesar Rp200.000,00 dengan bunga tunggal 12 % per tahun. Sifa menabung di bank Y sebesar Rp250.000,00 dengan bunga tunggal 10% per tahun. Setelah 6 bulan, mereka mengambil uangnya. Berapakah selisih uang mereka?

Jawaban:
Diketahui:
Mitha menabung di bang X (M1) = Rp. 200.000,-
b1= 12%/thn
Sifa Menambung di bank Y (M2) = Rp. 250.000
b2=10%
Lama menabung (t) = 6 bln

Ditanya: selisih uang Mitha dan Sifa setelah 6 bulan?
Jawab:

Bunga Uang Mitha (B1)

B1 = M1 x (12%) x (6:12)

B1 = 200.000 x 0,12 x 0,5
B1 = 12.000

Besar bunga tabungan Mitha = Rp12.000,00
Jadi, besar uang Mitha setelah 6 bulan adalah Rp200.000,00 + Rp12.000,00 = Rp212.000,00.

Bunga Uang Sifa (B2)
B1 = M2 x (10%) x (6:12)

B2 = 250.000 x 0,1 x 0,5
B1 = 12.500

Besar bunga tabungan Sifa = Rp12.500

Jadi, besar uang Sifa setelah 6 bulan adalah Rp250.000,00 + Rp12.500,00 = Rp262.500,00.
Dengan demikian, selisih uang mereka adalah Rp262.500,00 – Rp212.000,00 = Rp50.500,00.



Selasa, 15 November 2022

SPLDV

  Hari/ Tanggal : Selasa dan Jumat, 15-18  November  2022

 Kelas              : 8A 
 Materi            :  Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

KOMPETENSI DASAR
3.5  Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual
4.5  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :

Mendefinisikan persamaan linear dua variabel
Menjelaskan model dan sistem persamaan linear dua variabel
Menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari

Menyajikan hasil pembelajaran tentang persamaan persamaan linear dua variabel, dan sistem persamaan persamaan linear dua variabel
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel


 

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....
Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan dan selalu memakai prokes nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 
Baiklah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 


1. Memahami Konsep Persamaan Linear Dua Variabel

Bentuk Umum SPLDV 2
Persamaan 1 : px + qy = r
Persamaan 2 : vx + wy = z

Keterangan :
Variabelnya ialah x dan y berpangkat satu.
Sedangkan koefisiennya ialah p, q, w dan v.
Kosntantanya ialah r dan z.
Penyelesaiannya ialah dengan mencri nilai x dengan y.

Contoh :
Persamaan h = 2.000.000 + 150.000s menyatakan h (dalam rupiah) biaya yang dikeluarkan untuk studi lapangan sebanyak s siswa. Berapakah banyak siswa yang mengikuti studi lapangan jika biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp7.700.000,00?

Penyelesaian Alternatif :
Gunakan persamaan untuk menentukan nilai s dengan h = 7.700.000.
h = 2.000.000 + 150.000s

7.700.000 = 2.000.000 + 150.000s
7.700.000 − 2.000.000 = 150.000s

5.700.000 = 150.000s

5.700 000/150 000 = 38 = s

Jadi, banyak siswa yang ikut dalam studi wisata adalah 38 siswa.

Kalian bisa menggunakan tabel dan grafik untuk menyajikan persamaan linear dua variabel.

2. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Menggambar Grafik

Contoh
Tentukan selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut.

y = 2x + 5

y = -4x-1

Penyelesaian Alternatif
Langkah 1. Gambar grafik kedua persamaan.
Langkah 2. Perkirakan titik potong kedua grafik. Titik potongnya berada di (−1, 3).

Langkah 3. Periksa titik potong. Persamaan 1 persamaan 2

y = 2x + 5 y = −4x − 1

3 ≟ 2 (−1) + 5 3 ≟ −4 (−1) – 1

3 = 3 (benar) 3 = 3 (benar)
Jadi, selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel di atas adalah (−1, 3).

3. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Substitusi

Contoh :
Tentukan selesaian dari Sistem persamaan linear dua variable

Y = 2x-4

7x-2y=5

Penyelesaian Alternatif
Karena persamaan pertama sudah terbentuk dalam persamaan y, maka

y = 2x − 4 langsung disubstitusi ke persamaan 2.
  7x − 2y = 5

7x − 2(2x − 4) = 5

     7x − 4x + 8 = 5

         3x + 8 = 5

               3x = −3

                 x = −1

Nilai x = −1 disubstitusikan ke persamaan 1.

y = 2x – 4
  = 2(−1) – 4

   = −2 – 4

   = −6

Jadi, selesaian dari Sistem persamaan linear dua variabel

Y = 2x-4

   = 2(-1)-4

   =-2-4

   =-6

Jadi, selesaian dari Sistem persamaan linear dua variable y = 2x-4
7x -2y = 5

Adalah (-1,-6)

4. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Eliminasi

Contoh :
Tentukan selesaian dari sistem persamaan linear dua variable x+3y = -2
 x+3y=16

Penyelesaian Alternatif
Perhatikan bahwa koefisien y pada kedua persamaan sama dan sudah berlawanan. Sehingga kita bisa menjumlahkannya.

x + 3y = −2

x − 3y = 16 +

      2x = 14

       x = 7

Substitusikan x = 7 ke salah satu persamaan semula dan tentukan nilai y.
x + 3y = −2

7 + 3y = −2

      3y = −9

        y = −3

Jadi, selesaian dari sistem persamaan x+3y = -2 adalah (7, −3)

    x-3y = 16

LATIHAN

1. Perhatikan persamaan-persamaan berikut !
(i) 3p + 5q = 10
(II) 2x2 - 3y = 6
(III) 3y = 5x – 2
(IV) 3x + 5 = 2x – 3y

Yang bukan merupakan persamaan linear dua variabel adalah ....
a. (i)
b. (II)
c. (III)
d. (IV)

2. Rina membeli 3 kg apel dan 2 kg jeruk. Uang yag harus dibayarkan adalah Rp 65.000,00.
Jika diubah menjadi persamaan linear dua variabel, maka pernyataan tersebut menjadi ....
a. 3x + 2y = 65.000
b. 3x – 2y = 65.000
c. 3x + 2y = 65
d. 3x – 2y = 65

3. Seorang pedagang menjual 3 buah pensil dan 5 buah buku seharga Rp 19.500,00.
Jika diubah menjadi persamaan linear dua variabel, maka pernyataan tersebut menjadi ....
a. 3x - 5y = 19.5
b. 3x + 5y = 19.500
c. 3x - 5y = 19.5
d. 3x + 5y = 19.500

4. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 12, x – y = 4 adalah ....
a. { 4 , 8 }
b. { 12 , 4 }
c. { 4 , 12 }
d. { 8 , 4 }

5. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x - y = 6, x + y = 10 adalah ....
a. {8 , 2}
b. {2 , 8}
c. {6 , 10}
d. {10 , 6}

Senin, 14 November 2022

ARITMATIKA SOSIAL

  Hari/ Tanggal : Senin - Jumat, 14 -18 November 2022

 Kelas              : 7A - 7D
 Materi            :  Perbandingan

KOMPETENSI DASAR

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,  bruto, neto, tara)

4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,  bruto, neto, tara) 

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :

  •         Mengenal fenomena atau aktivitas yang terkait dengan aritmetika sosial (penjualan, pembelian,
        potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
  • Mendapatkan informasi yang terkait dengan artimetika sosial
  • Menentukan hubungan antara penjualan, pembelian, untung, dan rugi

   

 Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....

Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan dan selalu memakai prokes nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 
Baiklah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 

ARITMATIKA SOSIAL

Aritmatika sosial adalah salah satu cabang ilmu matematika yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Aritmetika sosial adalah salah satu materi matematik yang mempelajari operasi dasar suatu bilangan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam aritmetika sosial akan dijumpai beberapa hal, antara lain:

Untung
Rugi
Harga pembelian
Harga penjualan

Macam-Macam Rumus Aritmatika Sosial yang Digunakan Sehari-Hari
1. Untung-Rugi

Rumus ini digunakan untuk menentukan berapa harga penjualan dari produk yang dipasarkan. Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah suatu produk membawa untung atau rugi.
Rumus laba adalah harga penjualan dikurangi harga pembelian (Laba= Harga Jual - Harga Beli). Sedangkan, rumus rugi adalah harga pembelian dikurangi harga penjualan (Rugi= Harga Beli - Harga Jual).

Nilai Keseluruhan dan Nilai Per-Unit
Nilai per unit adalah harga satuan dari suatu barang. Nilai perunit dapat kita hitung dengan rumus:

Matematika SMP Aritmatika Sosial 2
Nilai keseluruhan adalah harga dari seluruh barang. Nilai keseluruhan dan Nilai Sebagian dapat kita hitung dengan rumus:



Nilai keseluruhan = Banyaknya unit × Nilai perunit
Nilai Sebagian = Banyak sebagian unit × Nilai perunit

Contoh soal:

Budi membeli satu lusin pensil. Ia membayar dengan 3 lembar uang sepuluh ribuan dan mendapat uang kembalian sebesar Rp3.000,00.

a) tentukan harga pembelian seluruhnya;

b) tentukan harga pembelian tiap pensil;

c) jika Budi hanya membeli 8 buah pensil, berapakah ia harus membayar?

Penyelesaian:

a) Misalkan harga pembelian = HB, maka

HB = 3 x Rp 10.000,00 – Rp 3.000,00

HB = Rp 30.000,00 – Rp 3.000,00

HB = Rp27.000,00

Jadi, harga pembelian seluruhnya adalah Rp27.000,00.

b) Harga untuk satu pensil

= Rp 27.000,00./12

= Rp 2.250,00

Jadi, harga tiap pensil itu adalah Rp 2.250,00.

c) Harga untuk 8 pensil

= 8 x Rp 2.250,00

= Rp 18.000,00

Jadi, harga untuk 8 pensil adalah Rp 18.000,00.

Contoh soal:

Steven membeli tas sekolah dengan harga Rp75.000,00. Ia memperbaiki tas nya yang berlubang ke penjahit itu dengan biaya Rp15.000,00. Kemudian tasnya dijual lagi dengan harga Rp100.000,00. Berapakah laba yang diperoleh Steven?

Jawab:

Harga pembelian pada soal di atas meliputi harga awal tas dan ongkos perbaikan

= Rp75.000,00 + Rp15.000,00

= Rp90.000,00

 

Harga penjualan = Rp100.000,00

Laba = penjualan – pembelian

Laba = Rp100.000,00 – Rp90.000,00 = Rp10.000,00

Jadi, Steven memperoleh laba Rp10.000,00.

2. Presentase Untung-Rugi

Pedagang biasanya menghitung keuntungan dan kerugiannya dalam bentuk persentase untuk mempermudah gambaran besar tentang progres bisnis dagangnya.

Rumus persentase untung rugi adalah untung rugi dibagi harga pembelian dikalikan 100% (Untung rugi/Harga Pembelian x 100%).

Contoh soal:

Terdapat seorang pedagang jagung yang membeli 1 ton jagung seharga Rp 9.150.000. Kemudian jagung tersebut akan dijual kembali dengan harga Rp 9.500 per kg.

Untuk menjual jagung itu, si pedagang tersebut harus menyediakan plastik sebagai pembungkus dengan harga Rp 67.000.

Tentukanlah berapa laba dan rugi penjual jagung tersebut?

Jawab:

Harga beli jagung per kg  = Harga beli jagung + Plastik pembungkus

=  Rp 9.150.000 + Rp 67.000

=  Rp 9.217.000/ton

=  Rp 9.217/kg

Harga jual per kg  =  Rp 9.500/kg

Harga jual lebih tinggi daripada harga beli, sehingga pedagang jagung tersebut mengalami laba atau untung.

Laba = Rp 9.500 – Rp 9.217

= Rp 283/kg = Rp 283.000/ton

Persentase laba    = Rp 283/ Rp 9.217 x 100%

= 3.07%

Persentase Keuntungan
Persentase keuntungan ini bisa digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari sebuah penjualan dengan nilai model yang sudah dikeluarkan.

Rumus untuk mencari persentase keuntungan yaitu:

PU = (U x 100% ) : HB

Keterangan:

PU : Persentase Untung

U : Untung

HB : Harga beli

Contoh:

Bapak Dadang membeli sepeda road bike bekas seharga Rp. 4.000.000,-. Satu minggu berikutnya sepeda road bike tersebut dijual kembali dengan harga Rp. 4.250.000.

Maka, hitunglah persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Dadang dari hasil menjual sepeda road bike nya!

Jawab:

Diketahui:

Harga Beli (HB) = Rp. 4.000.000,-

Harga Jual (HJ) = Rp. 4.200.000,-

Ditanyakan Persentase Keuntungan (PU)…?

Penyelesaian:

U = HJ – HB

U = Rp. 4.200.000 – Rp. 4.000.000,-

U = Rp. 200.000

Besar keuntungan Bapak Dadang yaitu Rp. 200.000, sehingga persentase keuntungannya adalah:

PU = (U x 100%) : HB

PU = (200.000 x 100%) : 4.000.000

PU = 20.000.000 : 4.000.000 = 5%

Sehingga, persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Dadang dari hasil menjual sepeda road bike nya adalah sebesar 5%.

Persentase Kerugian
Menghitung persentase kerugian adalah untuk mengetahui kerugian dari sebuah penjualan pada nilai modal yang sudah dikeluarkan.

Rumus untuk mencari persentase kerugian adalah:

PR = ( R x 100% ) : HB

Keterangan:

PR : Persentase Rugi

R : Rugi

HB : Harga Beli

Contoh soal:

Pak Hadi membeli sebuah motor bekas seharga Rp. 40.000.000,-. Satu tahun berikutnya motor tersebut dijual kembali seharga Rp. 36.000.000,-.

Hitunglah persentase kerugian Pak Hadi dari hasil penjualan motor tersebut!

Jawab:

Diketahui:

Harga Beli (HB) = Rp. 40.000.000,-

Harga Jual (HJ) = Rp. 36.000.000,-

Ditanyakan Persentase Kerugian (PR)…?

Penyelesaian:

R = HB – HJ

R = Rp. 40.000.000 – Rp. 36.000.000,-

R = Rp. 4.000.000

Besar kerugian Pak Hadi yaitu Rp. 4.000.000, sehingga persentase kerugiannya adalah:

PR = (R x 100%) : HB

PR = (4.000.000 x 100%) : 40.000.000

PU = 400.000.000 : 40.000.000 = 10%

Sehingga persentase kerugian dari Pak Hadi dari hasil menjual motornya adalah sebesar 10%.

Menghitung Harga Pembelian dan Penjualan

Prinsip ekonomi itu sederhana, modal yang sekecil-kecilnya dan mendapatkan untung yang sebesar-besarnya.

Untuk mengehtahui apakah kamu mendaptkan keuntungan atau malah rugi pada bisnismu, hitung-hitungan mengenai harga pembelian dan harga penjualan sangatlah penting.

1. Harga Pembelian

Penjual dikatakan rugi jika harga penjualan lebih rendah dari harga pembelian. Jika mengalami kerugian:

Harga Pembelian = Harga Penjualan + Rugi

Penjual dikatakan untung jika harga penjualan lebih tinggi dari harga pembelian. Jika mendapatkan keuntungan:

Harga Pembelian = Harga Penjualan – Untung

2. Harga Penjualan

Penjualan bisa dikatakan mendapatkan keuntungan, untuk perhitungan harga penjualan adalah sebagai berikut:

Harga Pembelian = Harga Penjualan – Untung

Penjualan juga tidak selamanya untung, ada juga kerugian. Untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

Harga Penjualan = Harga Pembelian – Rugi

Contoh soal 1:
Sebuah toko alat tulis menjual 40 crayon dengan memperoleh hasil penjualan Rp 280.000,00. Ternyata toko tersebut mengalami kerugian Rp 30.000,00. Berapa harga pembelian tiap barang tersebut?

Penyelesaian soal

Diketahui:

Harga jual = Rp 280.000,00

Rugi          = Rp   30.000,00

Harga Pembelian = Harga Penjualan + Rugi

Harga pembelian = Rp 280.000,00 + Rp 30.000,00 = Rp 310.000,00

 

Harga pembelian tiap barang = Rp 310.000,00 : 40 = Rp 7.750,00

Contoh soal 2:
Harga pembelian suatu barang adalah Rp 75.000,00. Setelah dijual kembali ternyata mendapat keuntungan Rp 15.000,00. Tentukan harga penjualan barang tersebut!

Penyelesaian soal

Diketahui:

Harga beli = Rp 75.000,00

Untung     = Rp  15.000,00

Harga Penjualan = Harga Pembelian + Untung

Harga penjualan = Rp 75.000,00 + Rp 15.000,00 = Rp 90.000,00

3. Rabat

Rabat atau diskon merupakan potongan harga pembelian yang didapatkan oleh pembeli atau konsumen.

Produk yang mendapatkan diskon akan dibayar sesuai harga yang sudah memeroleh potongan harga.

Biasanya rabat atau diskon ditunjukkan dengan keterangan persenan.
Rumus diskon adalah harga awal dikurangi harga awal dikalikan diskon (Harga Awal - [Harga Awal x Diskon]).

perhatikan contoh soal berikut:

Sapto membeli satu lusin pensil warna di supermarket. Dalam pensil warna tersebut tersebut tertera harga pensil warna tersebut Rp. 36.000,00. Tetapi setelah membayarnya di kasir, Sapto hanya membayar Rp. 32.400,00. Berapa % Sapto mendapat potongan harga (diskon)?
Penyelesaian:

Diketahui:

Harga beli = Rp. 36.000

Uang dibayarkan = Rp. 32.400

Ditanyakan: % diskon= ..?

Jawab:

Terlebih dahulu kita cari berapa harga diskon yang diberikan oleh supermarket:

Diskon = Harga Pembelian – Uang yang dibayarkan

Diskon = Rp. 36.000 – Rp. 32.400

Diskon = Rp. 3.600

Langkah selanjutnya adalah mencari berapa % diskon yang diberikan oleh supermarket tersebut

% Diskon = (Diskon / Harga Pembelian) x 100%

% Diskon = (Rp. 3.600 / Rp. 36.000) x 100%

% Diskon = 0,1 x 100%

% Diskon = 10%

Jadi, Sapto dalam membeli satu lusin pensil warna tersebut mendapat diskon sebesar 10 %

Contoh soal:

Misalnya pak Iwan menerima kiriman beras dari pasar induk sebanyak 10 karung. Pada tiap karung beras tersebut tertera tulisan netto 100 kg. Setelah dilakukan penimbangan ternyata massa beras beserta karungnya 102 kg. Lho kok bisa bertambah massa beras tersebut? Apakah terjadi kesalahan dalam menimbang beras tersebut?

Ternyata tidak, massa beras beserta karungnya merupakan massa kotor atau bruto, sedangkan massa beras tanpa karungnya merupakan massa bersih atau netto, dan massa karung itu sendiri merupakan tara. Jadi kalau dituliskan dalam rumus:

Bruto = Netto + Tara



Selasa, 08 November 2022

SOAL SOAL POSTEST PERSAMAAN GARIS LURUS

 Hari/ Tanggal : Selasa dan Jumat, 1-4  November  2022

 Kelas              : 8A 
 Materi            :  Persamaan garis lurus

KOMPETENSI DASAR
3.4   Menganalisis  fungsi linear  (sebagai persamaan garis lurus) dan menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan  dengan masalah kontekstual
4.4   Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :

Memahami cara membuat tabel persamaan garis lurus
Menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y
Memahami cara membuat pasangan berurutan
Menggambar Persamaan Garis Lurus
Memahami definisi kemiringan garis lurus
Memahami definisi kemiringan persamaan garis lurus
Menjelaskan cara mengambar grafik melalui titik-titik koordinat. 
Menjelaskan cara mengambar grafik melalui titik potong sumbu
Menyajikan hasil pembelajaran persamaan garis lurus
Menyelesaikan masalah yang terkait dengan persamaan garis lurus

 

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....
Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan dan selalu memakai prokes nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 
Baiklah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 

Soal Postest III Kelas 8

KERJAKAN SOAL SOAL DI BAWAH INI DENGAN JELAS DAN BENAR

 

 

1.    Titik A memiliki koordinat (8, −1) dan titik B (2, − 13). Gradien garis yang melalui titik A dan B adalah…..

2.   Gradien garis yang memiliki persamaan y = 3x − 5 adalah…..

3.   Gradien garis dengan persamaan 2x + 8y − 5 = 0 adalah….

4.   Persamaan garis yang melalui titik (2, 3) dan memiliki gradien sebesar 1/2 adalah….

5.   Persamaan suatu garis yang melalui titik (2, 3) dan titik (3, 5) adalah….

6.   Garis l melalui titik (1, 1) dan sejajar dengan garis m yang memiliki persamaan 3x − 2y + 8 = 0. Persamaan garis l adalah….

7.   Garis g melalui titik (2, 2) dan tegak lurus terhadap garis m yang memiliki persamaan y = 3x − 4. Persamaan garis g adalah….

8.   Garis h tegak lurus garis m : 5x − 2y + 3 = 0. Gradien dari garis h adalah….


Senin, 07 November 2022

SOAL POSTEST PERBANDINGAN

 Hari/ Tanggal : Senin - Jumat, 7 - 11 November 2022

 Kelas              : 7A - 7D
 Materi            :  Perbandingan

KOMPETENSI DASAR

3.7  Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda)

4.7  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda) 

Tujuan Pembelajaran :Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :
    Memahami konsep perbandingan dua besaran
Membedakan masalah yang berkaitan dengan perbandingan (rasio) dan yang bukan. 
Menjelaskan tarif, kelajuan, kurs dari satuan yang berbeda.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan (rasio).

 Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....

Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan dan selalu memakai prokes nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 
Baiklah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 

LATIHAN SOAL SOAL

KERJAKAN SOAL SOAL DI BAWAH INI DENGAN JELAS DAN BENAR

1.    Pak Arif berhasil menempuh jarak dengan sepeda motornya sejauh 80 KM dalam waktu 4 jam. Lalu berapa jarak yang berhasil dilalui oleh Pak Arif jika berhasil melakukan perjalanan selama 5 jam?

2.    Sebuah motor berhasil menempuh jarak 152 km dan membutuhkan bahan bakar sebanyak 20 liter. Lalu berapa banyak bahan bakar yang digunakan jika pengendara mengendarai kendaraan dan menempuh jarak 500 km?

3.    Sebuah tempat menginap harga menginapnya selama 3 hari adalah Rp 60.000. Apabila Pak Joko mengeluarkan biaya mencapai Rp 800.000 berarti berapa lama Pak Joko menginap di penginapan tersebut?

4.    Umur Paman Muhto adalah 2 kali dari umur Paman Andi. Jika umur Paman Muhto dan Paman Andi adalah 60 tahun. Berapakah umur dari Paman Andi?

5.    Perbandingan banyak kelereng Adi dan Budi adalah 2 : 3, sedangkan perbandingan banyak kelereng Budi dan Candra adalah 4 : 5. Jika jumlah kelereng Adi dan Candra adalah 46 buah, maka banyak kelereng Budi adalah...

6.    Uang Tina : uang Talita = 4 : 7. Selisih uang mereka Rp 15.000,00. Jika uang Tina Rp 20.000,00, maka uang Talita ...


Selasa, 01 November 2022

PERSAMAAN GARIS LURUS

 Hari/ Tanggal : Selasa dan Jumat, 1-4  November  2022

 Kelas              : 8A 
 Materi            :  Persamaan garis lurus

KOMPETENSI DASAR
3.4  Menganalisis  fungsi linear  (sebagai persamaan garis lurus) dan menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan  dengan masalah kontekstual
4.4  Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :

Memahami cara membuat tabel persamaan garis lurus
Menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y
Memahami cara membuat pasangan berurutan
Menggambar Persamaan Garis Lurus
Memahami definisi kemiringan garis lurus
Memahami definisi kemiringan persamaan garis lurus
Menjelaskan cara mengambar grafik melalui titik-titik koordinat. 
Menjelaskan cara mengambar grafik melalui titik potong sumbu
Menyajikan hasil pembelajaran persamaan garis lurus
Menyelesaikan masalah yang terkait dengan persamaan garis lurus

 

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....
Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan dan selalu memakai prokes nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 
Baiklah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 

A. Pengertian Pesamaan Garis Lurus
Persamaan garis lurus adalah suatu fungsi yang apabila digambarkan ke dalam bidang Cartesius akan berbentuk garis lurus. Garis lurus ini mempunyai nilai kemiringan suatu gris yang dinamakan gradien (m).
Bentuk umum :
y = mx + c
dimana:
m = gradien (kemiringan garis)
c = konstanta

B. Gradien Garis Lurus (m)
Gradien adalah nilai yang menyatakan kemiringan suatu garis yang dinyatakan dengan m.
Untuk mencari nilai gradien suatu garis dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Garis melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2)

contoh soal:
gradien garis lurus yang melalui titik (5,2) dan (-1,8) adalah....


contoh gradien garis lurus

2. Garis melalui pusat koordinat 0 dan melalui titik (x1, y1)

contoh:
Gradien garis lurus melalui titik (0,0) dan (4,8) adalah....
Jawab:
m = y1/x1 → x1= 4 ; y1= 8
= 8/4 = 2

3. Garis memotong kedua sumbu
a. Garis miring ke kanan

b. Garis miring ke kiri
4. Persamaan garis ax + by + c = 0 maka

contoh:
Gradien garis dengan persamaan 2x – y - 5 = 0 adalah...
Jawab:
2x – y - 5 = 0  ax + by + c = 0, maka a = 2 ; b = -1 dan c = -5

5. Garis sejajar sumbu x
contoh:
Gradien garis y = 4 adalah....
jawab:
y = mx + c  y = 0x + 4
dijadikan ke bentuk persamaan ax + by + c = 0 menjadi
0x – y + 4 = 0  a = 0 ; b = -1


6. Garis sejajar sumbu y

contoh:
gradien garis x = 2 adalah....
Jawab:
y = mx + c → mx = y – c → x = 0y + 2
dijadikan ke bentuk persamaan ax + by + c = 0 menjadi
x – 0y - 2 = 0 → a = 1; b = 0
C. Menentukan Persamaan Garis Lurus
1. Persamaan garis yang melalui titik O (0,0) dan bergradien m.
2. Persamaan garis yang melalui titik (0,c) dan bergradien m
Persamaan garisnya:
3. Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan bergradien m
contoh:
persamaan garis lurus melalui titik (5,10) dan bergradien 2 adalah...
Jawab:
Persamaan garisnya:
y – y1 = m(x - x1)  m = 2 ; x1= 5 ; y1 = 10
y – 10 = 2 (x - 5)
y – 10 = 2x – 10
y = 2x – 10 + 10
y = 2x

4. Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2)
Contoh
Persamaan garis lurus melalui titik (2,4) dan (-3,-2) adalah....
Jawab:
persamaan garisnya:
2(y+3) = x – 2
2y + 6 = x – 2
2y = x – 2 – 6
2y = x – 8


LATIHAN SOAL

1. Tentukan gradien dari garis-garis yang disebutkan di bawah ini!
a) y = 3x + 1
b) y = -2x + 5
c) y – 4x = 5
d) 3x -2y = 12
e) 4x + 2y – 3 = 0

2. Tentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis y = 3x + 5 dan melalui titik (2, 1)!

3.