Rabu, 22 November 2023

SOAL SOAL PLSV

 MATA PELAJARAN            : MATEMATIKA

 FASE                                     :  D

MATERI POKOK                 : PLSV

PERTEMUAN                       : KE 4 DARI 4

GURU PENGAMPU             : SARI BUDI UTAMI, S.Pd

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 X 40 MENIT


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan  menggeneralisasi pola dalam

bentuk susunan benda dan bilangan. Peserta didik  dapat menyatakan suatu situasi ke dalam

 bentuk aljabar.


Peserta didik dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif

 untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen.


Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap

 1 .  Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa

2.      Bergotong royong

3.      Berkebinekaan global

4.      Mandiri

5.     Bernalar Kritis, dan Kreatif


Maka peserta didik Diharapkan dapat 

  • Mengerjakan soal persamaan linier satu variabel
  •       Mengerjakan soal pertidaksamaan linier satu variabel

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....

Apa kabarnya hari ini ?

Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....

Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan  nya ya nak.

Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 

Baiklah sebelum kita melanjutkan materi selanjutnya ayo kita ulangi sedikit materi minggu lalu yaitu tentang pengertian persamaan dan pertidaksamaan  linier satu variabel. Pertemuan kali ini kita akan memasuki materi tentang pembahasan soal persamaan dan  Pertidaksamaan  Linier Satu Variabel


LATIHAN SOAL SOAL



1. Diketahui persamaan 5x-11=2x+7. Nilai dari x+9 adalah…

2. Nilai x yang memenuhi  ½(x-3) =  ⅗x -4 adalah…

3. Diketahui a merupakan penyelesaian persamaan 4(2x-1)=3(3x-2). Nilai a+3 adalah…

4. Nilai x untuk persamaan 4x+4=-12 adalah…

5. Pak Tono memasang pintu sebuah gedung berbentuk persegi panjang. Ukuran panjang diagonal pintu masing-masing (4x+1) meter dan (3x+2) meter. Panjang diagonal pintu tersebut adalah…

6. Umur Ani tiga kali umur Beta. Jika umur Ani delapan tahun lebih tua dari Beta maka umur Beta sekarang adalah…

7. Jumlah empat bilangan asli berurutan sama dengan 102. Bilangan terbesarnya adalah…

8. Jumlah tiga bilangan ganjil berurutan sama dengan 57. Bilangan terbesar dari ketiga bilangan tersebut adalah…

9. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 1-4x > -3(2x-3) dengan x bilangan bulat adalah…

10. Himpunan penyelesaian 2(2x-3) ≤ 3(2x+4) dengan x bilangan bulat adalah…


Kesimpulan

Demikianlah pembahasan soal soal PLSV semoga bermanfaat, dan kalau ada yang masih belum paham silahkan bertanya langsung ke ibu ya nak

ROTASI DAN DILATASI

 MATA PELAJARAN            : MATEMATIKA

 KELAS                                 :  9C,9D

MATERI                                : GEOMETRI TRANSFORMASI

PERTEMUAN                       : KE 4 DARI 4

GURU PENGAMPU             : SARI BUDI UTAMI, S.Pd

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 X 40 MENIT

HARI/TANGGAL                . :  RABU: 22 NOVEMBER 2023

 KD                            

3.5       Menjelaskan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

4.5       Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi)


Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, dan presentasi  peserta didik  diharapkan

  •        Menjelaskan transformasi Rotasi
  •          Menjelaskan transformasi Dilatasi 

- 

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....
Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan  nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 

Baiklah sebelum kita melanjutkan materi pada hari ini, mari kita ulas sedikit materi minggu kemarin yaitu tentang  refleksi dan translasi, Nah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 


Rotasi

Transformasi pada bangun yang diputar tidak berubah bentuknya dan ukurannya. Bangun yang diputar hanya berubahan posisinya. Berikut adalah jenis-jenis rotasi:

Rotasi dengan sudut 270ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat rotasi O (0, 0)

Jika sebuah titik A (x, y) diputar dengan sudut 270ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat putar O (0, 0) maka koordinat bayangan adalah A’ (-y, –x). Ingat koordinat A’ (-y, –x).

Rotasi dengan sudut 180ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat rotasi O (0, 0)

Jika sebuah titik A (x, y) di putar dengan sudut 180ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat putar O (0, 0) maka koordinat bayangan adalah A’ (-x, -y). Ingat koordinat A’ (-x, -y).

Rotasi dengan sudut 90ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat rotasi O (0, 0)

Jika sebuah titik A (x, y) di putar dengan sudut 90ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat putar O (0, 0) maka koordinat bayangan adalah A’ (-y, x). Ingat koordinat A’ (-y, x).

Rotasi dengan sudut – 90ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat rotasi O (0, 0)

Jika sebuah titik A (x, y) di putar dengan sudut -90ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat putar O (0, 0) maka koordinat bayangan adalah A’ (-y, –x). Ingat koordinat A’ (-y, –x).

Rotasi dengan sudut – 180ᵒ berlawanan jarum jam dan

pusat rotasi O (0, 0)

Jika sebuah titik A (x, y) di putar dengan sudut -180ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat putar O (0, 0) maka koordinat bayangan adalah A’ (-x, -y). Ingat koordinat A’ (-x, -y).

Rotasi dengan sudut – 270ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat rotasi O (0, 0)

Jika sebuah titik A (x, y) di putar dengan sudut -270ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat putar O (0, 0) maka koordinat bayangan adalah A’ (-y, x). Ingat koordinat A’ (-y, x).

Dilatasi

Transformasi pada bangun yang dilatasi (dikalikan) dengan skala k akan mengubah ukuran objek atau tetap ukuran objek dan tidak mengubah bentuk objek. Jika k > 1, maka bangun akan diperbesar dan terletak searah terhadap pusat dilatasi dengan objek tersebut. Bangun yang diperbesar dengan skala k akan mengubah ukuran objek dan tidak mengubah bentuk objek. Jika k = 1, maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran objek dan juga pada letak objek.

Bangun yang diperkecil dengan skala k akan mengubah ukuran objek tetapi tidak mengubah bentuk objek. Jika 0 < k < 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak searah terhadap pusat dilatasi dengan objek tersebut. Jika –1 < k < 0, maka objek akan diperkecil dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan objek tersebut. Jika k < – 1, maka objek akan diperbesar dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan objek tersebut. Pada dilatasi dengan pengali k berlaku seperti berikut ini:

1. Dilatasi titik A (x, y) dengan pusat O (0, 0) dan faktor skala k, maka koordinat bayangannya adalah A’ (kx, ky).

2. Dilatasi titik A (x, y) dengan pusat P (p, q) dan faktor skala k, maka koordinat bayangannya adalah A’ ([kx – kp + p], [ky – kq + q]).

CONTOH

1. Gambarlah bayangan titik A (3, 4) yang di putar dengan sudut 90ᵒ berlawanan jarum jam dan pusat O (0, 0)!

Pembahasan:

Rotasi dengan pusat O (0, 0) berlawanan jarum jam dengan sudut 90ᵒ : A (x, y) à A’ (-y, x)

Rotasi dengan pusat O (0, 0) berlawanan jarum jam dengan sudut 90ᵒ : A (3, 4) à A’ (-4, 3).

Anak anak bisa juga menggunakan titik koordinat sebagai berikut:




Jadi bayangan titik A (3, 4) yang di putar berlawanan jarum jam dengan sudut 90ᵒ dan pusat O (0, 0) adalah koordinat A’ (-4, 3).

2. Gambarlah bayangan titik A (6, 3) yang dilatasi dengan pusat P (1, 7) dan faktor skala 2!

Pembahasan:

Dilatasi dengan pusat P (p, q) dan faktor skala k : A (x, y) à A’ ([kx – kp + p], [ky – kq + q])

Dilatasi dengan pusat P (1, 7) dan faktor skala 2 : A (6, 3) à A’ ([(2 × 6) – (2 × 1) + 1], [(2 × 3) – (2 × 7) + 7])

A’ (11, -1)

Anak anak  bisa juga menggunakan titik koordinat sebagai berikut:



Jadi bayangan titik A (6, 3) yang dilatasi dengan pusat P (1, 7) dan faktor skala 2 adalah koordinat A’ (11, -1).



3. Koordinat bayangan titik C (9, -6) didilatasi terhadap titik pusat O dengan faktor skala – 1/3 adalah ...

a. (-2, 3)

b. (2, 3)

c. (3, 2)

d. (-3, 2)

Pembahasan :

Rumus : A (x,y) didilatasi dengan pusat (0,0) faktor skala k titik asal (x,y) hasilnya A' (kx, ky)

Jadi C (9,-6) didilatasi dengan pusat (0,0) faktor skala -1/3 hasilnya C' (-3, 2)


Jawaban yang benar D

Untuk lebih jelasnya silahkan anak anak kerjakan ltihan di bawah ini ya





LATIHAN

1. Titik P (8, 5) dirotasikan sejauh 900 terhadap titik pusat O (0, 0) berlawanan arah jarum jam. Nilai P' adalah...

2. Bayangan dari titik A(-2, 3) yang dirotasikan sebesar 900 berlawanan arah jarum jam adalah...

3. Titik A (-3, 6) dirotasikan dengan pusat di O(0, 0) sebesar 1800, maka bayangan koordinat titik A adalah..

4. Titik Q (3, -6) didilatasi terhadap titik pusat M (-2, 3) dengan faktor skala 2, maka bayangan titik Q adalah...


Kesimpulan

Demikianlah materi hari ini semoga bisa di pahami dan kalau ada yang belum paham bisa bertanya langsung ke ibu ya nak.

Jumat, 17 November 2023

PtLSV

  MATA PELAJARAN            : MATEMATIKA

 FASE                                     :  D

MATERI POKOK                 : PLSV

PERTEMUAN                       : KE 4 DARI 4

GURU PENGAMPU             : SARI BUDI UTAMI, S.Pd

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 X 40 MENIT


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan  menggeneralisasi pola dalam

bentuk susunan benda dan bilangan. Peserta didik  dapat menyatakan suatu situasi ke dalam

 bentuk aljabar.


Peserta didik dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif

 untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen.


Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap

 1 .  Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa

2.      Bergotong royong

3.      Berkebinekaan global

4.      Mandiri

5.     Bernalar Kritis, dan Kreatif


Maka peserta didik Diharapkan dapat 

  • Pengertian PTSLV
  •       Persamaan yang ekuivalen

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....

Apa kabarnya hari ini ?

Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....

Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan  nya ya nak.

Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 

Baiklah sebelum kita melanjutkan materi selanjutnya ayo kita ulangi sedikit materi minggu lalu yaitu tentang pengertian persamaan linier satu variabel. Pertemuan kali ini kita akan memasuki materi tentang Pertidaksamaan  Linier Satu Variabel


Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PTLSV)

Sekarang anak anak sudah  paham kan sama persamaan linear satu variabel yang dijelaskan minggu lalu,  Hari ini kita akan kenalan juga dengan pertidaksamaan linear satu variabel (PLTLSV).

Bentuk Umum Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Pertidaksamaan linear satu variabel memiliki bentuk umum seperti berikut.

ax + b < c dengan tanda pertidaksamaan menyesuaikan, misalnya “<”, “>”, “≤” atau “≥”

Keterangan:

a = koefisien x;

x = variabel; dan

b, c = konstanta.

 Persamaan itu identik dengan simbol ‘=’ (sama dengan). Tapi kalau pertidaksamaan. Tanda berikut ini yang dipakai buat contoh soal pertidaksamaan linear satu variabel.

Jika di lihat  > di pertidaksamaan x > 5, maka  x adalah angka yang lebih besar dari 5, 

jika x ≥ 5 maka, nilai x adalah angka yang lebih besar dari 5, termasuk juga 5 itu sendiri.

Sama seperti persamaan linear satu variabel, pertidaksamaan linear satu variabel juga merupakan kalimat terbuka, di mana belum diketahui kebenarannya, dan juga pada PTLSV juga berlaku keharusan yang sama pada ruas kiri maupun ruas kanan. 


Sifat-Sifat Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Adapun sifat-sifat pertidaksamaan linear satu variabel adalah sebagai berikut.

Tanda Pertidaksamaan Tidak Berubah dengan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel, terkadang kamu harus melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan pada kedua ruas dengan suku yang sama. Operasi semacam ini tidak akan mengubah tanda pertidaksamaan, ya. Perhatikan contoh berikut.

2x + 3 > 4 kedua ruas dikurangi 3

2x + 3 – 3 > 4 – 3

2x > 1

x > ½

Lalu, mengapa harus dilakukan pengurangan atau penjumlahan kedua ruas dengan bilangan yang sama? Langkah itu bertujuan untuk membentuk pertidaksamaan yang ekuivalen dan sederhana.

Tanda Pertidaksamaan Tidak Berubah dengan Operasi Perkalian Bilangan Positif

Jika suatu pertidaksamaan linear satu variabel dikalikan dengan bilangan positif yang sama di kedua ruasnya, maka tanda pertidaksamaannya juga tidak akan berubah. Perhatikan contoh berikut.

15x < 4, dengan x himpunan bilangan asli

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut, kalikan kedua ruas dengan 5, sehingga diperoleh:

15x  × 5< 4 × 5

x <20

Tanda Pertidaksamaan Akan Berubah dengan Operasi Perkalian Bilangan Negatif

Jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan bilangan positif yang sama, maka tanda tidak akan berubah. Ternyata, kondisi semacam itu tidak berlaku untuk perkalian dengan bilangan negatif. Jika dikalikan dengan bilangan negatif yang sama, tanda pertidaksamaan harus dibalik, dari yang awalnya “<” menjadi “>”, “>” menjadi “<”, “≤” menjadi “≥”, “≥” menjadi “≤”. Perhatikan contoh berikut.

-2x + 3≤ 5 kedua ruas dikurangi 3

-2x + 3 – 3 ≤ 5 – 3

-2x ≤ 2 kedua ruas dikali -12

-2x  × (-12)≤ 2 × (-12)

x ≥ -1 (tanda berubah dari “≤” menjadi “≥”)

Contoh

1. Misalnya 2x – 6 > 0, kita coba kerjakan dengan pengerjaan di kedua sisi. 




2. Heru memiliki 100 butir kelereng dan Roni memiliki 150 butir kelereng. Oleh karena suatu hal, keduanya memberikan kelereng-kelereng tersebut pada Kiki dengan jumlah yang sama. Jika sisa kelereng yang dimiliki Roni sekurang-kurangnya dua kali sisa kelereng Heru, berapakah total kelereng maksimal yang diterima Kiki?

Pembahasan:

Mula-mula, kamu harus mengubah soal tersebut dalam bentuk pertidaksamaan linear satu variabel. Misal, jumlah kelereng yang diberikan pada Kiki = x, sehingga:

Jumlah kelereng Roni – x ≤ 2 (Jumlah kelereng Heru – x)

150 – x ≤ 2 (100 – x)

150 – x ≤ 200 – 2x

–x + 2x ≤ 200 – 150

x ≤ 50

Artinya, jumlah kelereng maksimal yang diberikan Heru dan Roni pada Kiki adalah 50.

Jadi, total kelereng maksimal yang diterima Kiki adalah 50 + 50 = 100.


Untuk latihan silahkan anak anak kerjakan yang ada di buku paket ya

KESIMPULAN

DEmikianlah materi hari ini semoga bermanfaat buat kita semua, jika ada yang belim paham silahkan bertanya secara langsung atau lewat kolom komentar ya

Rabu, 15 November 2023

GEOMETRI TRANSFORMASI

 MATA PELAJARAN            : MATEMATIKA

 KELAS                                 :  9C,9D

MATERI                                : GEOMETRI TRANSFORMASI

PERTEMUAN                       : KE 2 DARI 4

GURU PENGAMPU             : SARI BUDI UTAMI, S.Pd

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 X 40 MENIT

HARI/TANGGAL                . :  RABU : 15 NOVEMBER 2023

 KD                            

3.5       Menjelaskan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

4.5       Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi)


Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, dan presentasi  peserta didik  diharapkan

  •        Menjelaskan transformasi Translasi 
  •          Menjelaskan transformasi Refleksi 

- 

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....
Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan  nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 

Baiklah sebelum kita melanjutkan materi pada hari ini, mari kita ulas sedikit materi minggu kemarin yaitu tentang  fungsi kudrat, Nah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi 

Transformasi Geometri

Transformasi geometri merupakan perubahan suatu bidang geometri yang meliputi posisi, besar dan bentuknya sendiri. Jika hasil transformasi kongruen dengan bangunan yang ditranformasikan, maka disebut transformasi isometri. Transformasi isometri sendiri memiliki dua jenisya itu transformasi isometri langsung dan transformasi isometri berhadapan. Transformasi isometri langsung termasuk translasi dan rotasi, sedangkan transformasi isometri berhadapan termasuk refleksi


Translasi

Translasi merupakan pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang geometri sejauh dan arah yang sama. Penulisan atau notasi translasi sama dengan notasi vektor. Jika titik B ditranslasi sampai titik   maka dapat dinotasikan:

 

Sebagai contoh:

Titik A, B, dan C, masing-masing ditranslasikan ke titik AI, BI, dan CI dengan jarak dan arah yang sama.

Suatu translasi dapat ditinjau terhadap sumbu x dan sumbu y. Pergeseran sejauh a sejajar sumbu x (bergeser ke kanan a>0, ke kiri a<0) dan pergeseran sejauh b sejajar sumbu y (bergeser ke atas b>0, ke bawah b<0) dinyatakan sebagai:

Misalkan terdapat suatu objek dengan posisi awal (x, y) dan dilakukan translasi (a, b). Maka posisi akhir objek setelah translasi yaitu

CONTOH

1. Titik A (7, -6) ditranslasikan oleh T = (-2, 4), maka koordinat titik A’ adalah...

a. (9, -10)

b. (-5, -2)

c. (5, -2)

d. (-9, 10)

Pembahasan :

Rumus : A (x,y) ditanslasikan terhadap titik (a,b) hasilnya A' ((x + a), (y + b))

Jadi A (7,-6) ditanslasikan terhadap titik (-2,4) hasilnya A' (5, -2)


Jawababn yang benar C

2. Jika titik (2, -1) ditranslasikan oleh T = (3, 2) maka bayangannya adalah...

a. (5, 1)

b. (2, 1)

c. (1, 2)

d. (-5, -1)

Pembahasan :

Rumus : A (x,y) ditanslasikan terhadap titik (a,b) hasilnya A' ((x + a), (y + b))

Jadi  (2,-1) ditanslasikan terhadap titik (3,2) hasilnya (5, 1)

Jawaban yang benar A


Refleksi (Pencerminan)

Konsep pencerminan ini sama dengan ketika kita bercermin. Jaran antara benda dengan cermin akan sama dengan jarak bayangan dengan cermin. Dalam koordinat kartesius terdapat beberapa jenis pencerminan yaitu sebagai berikut.

Pencerminan terhadap titik O(0,0)


Pencerminan suatu titik yang dicermikan terhadap titik O(0, 0) memiliki matriks transformasi  . Sehingga rumus bayangan hasil refleksi suatu titik (x, y) terhadap titik O(0, 0) yaitu

CONTOH

1. Titik P (2, 1) dicerminkan terhadap sumbu Y, maka P' adalah...

a. (1, 2)

b. (-1, -2)

c. (-2, 1)

d. (2, 1)

Pembahasan :

Rumus : A (x,y) direfleksikan terhadap sumbu Y hasilnya A' (-x,y)

Jadi P (2,1) direfleksikan terhadap sumbu Y hasilnya P' (-2,1)

Jawaban yang benar adalah C. 

2. Titik B (3, 2) dicerminkan terhadap sumbu X, maka B' adalah...

a. (2, 3)

b. (-3, -2)

c. (-3, 2)

d. (3, -2)

Pembahasan :

Rumus : A (x,y) direfleksikan terhadap sumbu X hasilnya A' (x,-y)

Jadi B (3,2) direfleksikan terhadap sumbu X hasilnya B' (3,-2)

Jawaban yang benar adalah D

Demikianlah materi hari ini, untuk lebih jelasnya materi ini silahkan aanak anak kerjakan latihan di bawah ini


LATIHAN

Kerjakan soal soal di bawah ini dengan benar!!

1. Jika titik G'(4, -1) adalah bayangan titik dari G (7, -5) oleh translasi T, maka nilai T adalah ...

2. Koordinat bayangan titik A(-3, 4) oleh translasi T = (3, 6) adalah...

3. Koordinat bayangan titik A(5, -2) pada translasi (5, -3) adalah..

4. Titik (-4, 2) direfleksikan terhadap garis y = -x. Koordinat titik bayangannya adalah...

5. Jika titik Q (7, 5) dicerminkan terhadap garis x = 3 maka koordinat titik bayangannya adalah..

6. Bayangan titik P(-4, 5) oleh refleksi terhadap garis y = -x dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis x = 2 adalah...


Demikianlah materi hari ini semoga bermanfaat untuk kita semua

Minggu, 05 November 2023

PLSV

  MATA PELAJARAN            : MATEMATIKA

 FASE                                     :  D

MATERI POKOK                 : PLSV

PERTEMUAN                       : KE 3 DARI 3

GURU PENGAMPU             : SARI BUDI UTAMI, S.Pd

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 X 40 MENIT


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan  menggeneralisasi pola dalam

bentuk susunan benda dan bilangan. Peserta didik  dapat menyatakan suatu situasi ke dalam

 bentuk aljabar.


Peserta didik dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif

 untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen.


Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap

 1 .  Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa

2.      Bergotong royong

3.      Berkebinekaan global

4.      Mandiri

5.     Bernalar Kritis, dan Kreatif


Maka peserta didik Diharapkan dapat 

  • Pengertian PLSV
  • Persamaan yang ekuivalen

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....

Apa kabarnya hari ini ?

Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....

Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan  nya ya nak.

Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 

Baiklah sebelum kita melanjutkan materi selanjutnya ayo kita ulangi sedikit materi minggu lalu yaitu tentang pengertian aljabar, koefisien, variabel dan kontanta. Pertemuan kali ini kita akan memasuki materi tentang Persamaan Linier Satu Variabel


Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Persamaan linear satu variabel atau yang biasa disingkat PLSV, sering disimbolkan dengan tanda “=” (sama dengan). Sesuai namanya, PLSV mengandung 1 (satu) variabel.

PLSV merupakan singkatan dari Persamaan Linear Satu Variabel. Persamaan adalah kalimat terbuka yang terdapat tanda sama dengan (=).

Yang akan kita bahas disini adalah yang satu variabel saja. Inti dari PLSV ini adalah menentukan nilai dari sebuah variabel.

Pada dasarnya, persamaan linear satu variabel merupakan suatu persamaan berbentuk kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda “=” (sama dengan) dan hanya memiliki 1 variabel. 

kalimat terbuka karena kalimatnya belum tahu nilai  benar apa nilai salah.

contoh di bawah ini!

x + 4= 9

Jika x = 5 maka, kalimat tersebut bernilai benar, karena benar bahwa 5 + 4 = 9.

Namun jika x= 1, maka kalimat tersebut bernilai salah, karena 1 + 4 = 5, bukan 9. 


Penjumlahan dan Pengurangan PLSV

Penjumlahan PLSV

Dalam menyelesaikan penjumlahan pada PLSV ini ada triknya. Triknya yaitu :

  • Usahakan variabel selalu positif (bisa disebelah kiri bisa disebelah kanan)
  • Patokan adalah tanda (=)
  • Angka pindahkan ke kanan tanda sama dengan, bila variabel di kiri 
  • Angka pindahkan ke kiri tanda sama dengan, bila variabel di kanan
  • Ketika pindah ruas dari kiri ke kanan ataupun sebaliknya, tanda berubah jadi kebalikan
  •  Contoh bila awalnya positif, berubah menjadi negatif. Bila negatif berubah jadi positif.

Contoh soal :

a + 4 = 8
a = 8 – 4
a = 4

Pembahasan :
Karena variabel “a” sudah dikiri dan bernilai positif, maka biarkan disebelah kiri.
Pindahkan angka (+4) ke sebelah kanan sama dengan.
Karena angka berpindah ruas maka tanda yang awalnya positif menjadi negatif.
Ketika memindahkan angka 4, jangan menyerobot posisi angka 8 ya!
Baru dihitung hasilnya.

 Persamaan Linear Satu Variabel yang Ekuialen
Persamaan yang ekuivalen adalah persamaan-persamaan yang memiliki penyelesaian sama.
Berikut adalah sifat-sifat keekuivalenan persamaan linear satu variabel.
Jika kedua ruas pada persamaan linear satu ariabel ditambah atau dikurangi dengan bilangan atau suku yang sama, akan diperoleh persamaan baru yang ekuivalen dengan persamaan semula.
Jika kedua ruas pada persamaan linear satu variabel dikalikan atu dibagi dengan bilangan atau suku yang sama, maka akan diperoleh persamaan baru yang ekuivalen dengan persamaan semula.


Senin, 23 Oktober 2023

P5 BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA

P5 FASE D BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA TOPIK MENGATASI TREND BULLYING DIKALANGAN REMAJA

 

 


6 Jenis Bullying pada Remaja serta Tanda dan Cara Menghadapinya

 

Bullying atau perundungan pada remaja bisa terjadi di mana saja dan pada siapa saja, termasuk anak Anda. Maka dari itu, orangtua perlu mengetahui tanda-tanda bullying pada anak dan hal yang perlu dilakukan jika itu sampai terjadi. Yuk simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, jenis, sampai cara mengatasi bullying pada remaja ini.

 

Apa itu bullying?

 

Dikutip dari American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, istilah bullying merujuk pada arti kata perundungan, intimidasi, atau penindasan.

 

Bila didefinisikan, bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan seseorang atau kelompok tertentu yang menargetkan orang atau kelompok lain dengan tujuan mengintimidasi.

 

Meski bisa terjadi pada semua rentang usia, bullying paling sering terjadi saat anak berada di fase remaja.

 

Perilaku ini biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok yang lebih kuat pada yang lebih lemah. Selain itu, kejadian ini umumnya terjadi secara berulang atau terus menerus.

 

Tindakan ini juga mempunyai niat untuk memberikan rasa sakit hati dan tidak nyaman baik secara fisik mapun emosional.

 

Perlu diketahui bahwa perundungan berbeda dengan pertengkaran anak biasa. Perundungan bukan hanya menyerang fisik tetapi juga kejiwaan atau mental seseorang.

 

Orang yang menjadi korban bully biasanya memiliki suatu hal yang dirasa tidak umum oleh pelaku bully. 

 

Umumnya anak yang menjadi korban bully ialah yang kurang populer mempunyai fisik yang tidak sempurna, preferensi seksual yang berbeda, atau dari kondisi ekonomi bawah.

 

Namun, tidak menutup kemungkinan orang-orang yang populer di sekolah dan dari kalangan atas terkena bully karena misal ia cenderung arogan sehingga tidak disukai.

 

Jenis-jenis bullying pada remaja

 

 

Fenomena perundungan atau bullying adalah salah satu masalah yang hingga saat ini belum bisa diberantas secara menyeluruh.

 

Pasalnya, perundungan bisa terjadi di mana saja baik di sekolah, tempat les, bahkan di rumah.

 

Pada banyak kasus, korban perundungan tidak berani memberitahu siapa pun tentang kondisi yang dialaminya karena diancam oleh pelaku.

 

Ada jenis-jenis bullying yang mungkin dialami anak dan perlu diketahui oleh orangtua, di antaranya adalah sebagai berikut.

 

1. Bullying fisik

 

Biasanya perundungan fisik adalah salah satu dari jenis bullying pada remaja yang paling mudah dikenali. Sering kali, yang menjadi  korban akan menerima berbagai perlakuan fisik yang kasar.

 

Menurut National Center Against Bullying, jenis perundungan fisik bisa berupa menghalangi jalan korban, menyandung, mendorong, memukul, menjambak, hingga merusak barang.

 

Perhatikan apabila pada tubuh anak sering muncul luka atau memar tanpa alasan yang jelas. Biasanya anak yang menjadi korban enggan untuk mengakui bahwa dirinya ditindas secara fisik.

 

Hal ini disebabkan karena takut dianggap tukang mengadu atau diancam oleh pelaku bullying. Maka, anak mungkin akan menjawab bahwa luka tersebut didapat saat main basket atau jatuh dari tangga.

 

 

2. Bullying verbal

 

Salah satu dari jenis bullying pada remaja lainnya adalah perundungan verbal. Tindakan ini bisa dilakukan dengan kata-kata, pernyataan, julukan, dan tekanan psikologis yang menyakitkan atau merendahkan.

 

Dampak dari perundungan secara verbal mungkin tidak terlihat secara langsung. Maka dari itu, pelakunya tidak akan ragu untuk melontarkan ucapan yang tidak pantas secara terus-menerus.

 

Biasanya, hal ini dilakukan ketika tidak ada saksi atau orang lain yang lebih tua.

 

Perundungan jenis ini biasanya ditujukan pada anak yang fisik, penampilan, sifat, atau latar belakang sosialnya berbeda dari anak-anak yang lain.

 

Tak jarang satu dari jenis perundungan ini dialami oleh anak yang gemuk, minderan, atau prestasinya di sekolah kurang tampak.

 

3. Tindakan pengucilan

 

Jenis perundungan lainnya yang juga cukup sering terjadi yaitu pengucilan.

 

Anak Anda tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusuhi dan diabaikan oleh lingkungan pergaulannya.

 

Anak akan kesulitan mencari teman, karena biasanya pelaku punya pengaruh yang cukup kuat untuk membujuk orang lain mengucilkan si korban.

 

Biasanya, anak yang mengalami jenis perundungan ini sering menyendiri, mengerjakan tugas kelompok seorang diri dan tidak pernah bermain bersama teman-teman di luar jam sekolah.

 

4. Cyberbullying

 

Faktanya, bullying tak hanya terjadi di dunia nyata. Sekarang ini, bullying di dunia maya atau cyberbullying umum terjadi.

 

Artinya, jenis perundungan ini tidak dilakukan di lingkungan sekolah atau kehidupan sehari-hari secara langsung, tetapi di dunia maya melalui internet.

 

Umumnya media yang digunakan untuk melakukan perundungan di dunia maya yaitu media sosial, aplikasi chatting, atau surat elektronik (e-mail).

 

Mengingat sifatnya yang bebas, anak Anda mungkin menerima perundungan dari orang yang tidak dikenalnya atau orang dengan nama pengguna (username) samaran.

 

Perundungan yang terjadi biasanya berupa hinaan atau sindiran. Bisa juga berupa gosip tentang anak Anda yang disebarkan melalui media sosial.

 

Ciri-ciri anak yang menjadi korban cyberbullying adalah sering menghabiskan waktu di dunia maya tetapi tampak sedih atau tertekan setelahnya.

 

 

5. Bullying seksual

 

Jika anak Anda sudah memasuki usia remaja awal, jenis perundungan ini lebih mungkin dialami.

 

Pelaku perundungan akan mengomentari, menggoda, berusaha mengintip, bahkan menyentuh korban secara seksual.

 

Dalam beberapa kasus, perundungan seksual termasuk dalam tindakan kriminal yaitu pelecehan atau kekerasan seksual, yang memungkinkan pelaku ditindak secara hukum.

 

Kebanyakan korban dari jenis perundungan seksual adalah anak perempuan, meskipun tak menutup kemungkinan anak laki-laki juga mengalaminya.

 

Contoh perundungan seksual pada remaja

 

Tak hanya itu, perundungan seksual pada remaja adalah jenis bullying dengan cakupan yang cukup luas, seperti:

 

• menyebarkan foto korban yang bersifat sensual dan pribadi,

 

• mengambil foto korban diam-diam dengan tujuan memuaskan gairah seksual pelaku, atau

 

• memaksa korban menonton atau melihat hal-hal yang berbau pornografi.

 

6. Bullying antar saudara

 

Jenis bullying lainnya yang bisa terjadi pada remaja adalah perundungan dari saudara terdekat.

 

Hal ini bisa terjadi ketika ada salah satu pihak yang merasa bahwa ia diperlakukan kurang baik dibandingkan dengan adiknya.

 

Remaja yang pernah dirundung pada masa kecilnya dilaporkan cenderung lebih rentan mengalami masalah mental sewaktu dewasa.

 

Inilah bahaya bullying di rumah yang perlu lebih diwaspadai setiap orangtua.

 

Tanda-tanda bullying pada remaja

 

Tidak ada cara mudah untuk benar-benar mengetahui apa benar anak menjadi korban bullying di sekolah.

 

Banyak tanda dan gejala yang ditunjukkan anak korban perundungan mirip dengan tipikal perilaku remaja pada umumnya.

 

Namun apabila terlambat disadari, tak menutup kemungkinan anak remaja Anda mengalami depresi.

 

Berikut adalah beberapa tanda-tanda bullying pada remaja yang perlu diperhatikan orangtua.

 

• Perubahan sikap seperti jadi tidak minat makan, pendiam, dan mudah tersinggung.

 

• Anak tidak pernah membicarakan soal pertemanannya di sekolah atau marah ketika Anda menanyakannya.

 

• Mengalami gangguan tidur seperti tidur larut malam atau bahkan tidak tidur sama sekali.

 

• Menarik diri dari pergaulan serta muncul ketakutan terhadap lawan jenis.

 

• Menjadi sangat protektif terhadap alat-alat elektronik yang dimilikinya seperti ponsel atau komputer.

 

• Nilai mata pelajaran perlahan menurun.

 

• Terjadi krisis percaya diri serta gaya berpakaian berubah.

 

• Timbul luka memar di wajah, tangan, punggung, dan bagian tubuh lainnya secara tiba-tiba.

 

Intinya, waspadai perubahan sikap drastis yang terjadi pada anak Anda dan jangan sungkan untuk bertanya padanya.

 

Hal yang bisa dilakukan orangtua ketika anak menjadi korban bullying

 

Kebanyakan remaja yang mengalami perundungan tidak mengerti sepenuhnya apa yang terjadi.

 

Mungkin ketika merasa tertindas, mereka akan merasa ketakutan atau bahkan marah tanpa tahu harus melampiaskan pada siapa.

 

Itulah pentingnya menyadari sejak dini tanda-tanda anak jadi korban bullying.

 

Hal ini dimaksudkan agar orangtua bisa mendampingi dan mencari solusi sebelum kondisinya bertambah parah.

 

Berikut langkah yang perlu diambil saat bullying terjadi pada anak remaja Anda.

 

1. Bantu anak untuk mencari solusi bersama

 

Bullying yang terjadi pada remaja biasanya membuat anak merasa tidak berdaya, ketakutan, dan putus asa hingga depresi. Penting bagi Anda untuk meyakinkan ia untuk mencari jalan keluarnya bersama-sama.

 

Jangan memaksa atau mengancam saat menghadapi anak korban bullying untuk menceritakan detail jika ia keberatan atau merasa tersiksa menceritakannya.

 

Lebih baik mulai dari bagaimana hubungannya dengan teman-teman di sekolah, apakah ia merasa cocok dengan teman-teman, atau apakah ia memiliki keinginan untuk pindah sekolah.

 

 

 

2. Berikan dukungan dan semangat pada anak

 

Pastikan bahwa kondisi di rumah cukup tenang, mendukung, dan aman buat anak. Ketika anak bercerita soal pengalamannya yang tidak mengenakkan ini, dengarkan dengan tenang dan sabar.

 

Berikan keyakinan bahwa Anda akan selalu ada untuk mendukungnya dalam menghadapi masalah ini.

 

Sampaikan juga padanya bahwa Anda tidak marah atau kecewa padanya. Jangan lupa yakinkan bahwa ini bukan salahnya.

 

3. Kumpulkan bukti untuk pihak berwenang

 

Jika bullying yang dilakukan terbukti secara fisik dan seksual, jangan ragu untuk membicarakan masalah ini dengan pihak sekolah.

 

Jangan biarkan anak Anda terus-terusan mendapat perundungan hanya karena Anda merasa tidak enak untuk membicarakannya dengan pihak sekolah.

 

Pasalnya, perundungan dapat mengakibatkan berbagai masalah mulai dari gangguan makan, gangguan tidur, hingga depresi jika dibiarkan terlalu lama tanpa penyelesaian.

 

Ketika anak menghadapi kasus bullying, simpan semua bukti yang ada bahkan lakukan visum jika diperlukan. Kemudian, tunjukkan pada pihak sekolah.

 

Anda juga bisa meminta bantuan dari pihak sekolah beserta kepolisian untuk menindak kasus tersebut jika sudah menyangkut fisik dan seksual.

 

4. Bangun kembali kepercayaan diri anak

 

Sangat wajar jika anak sangat ketakutan, cemas, marah, dan sedih dalam waktu yang bersamaan.

 

Sebagai orangtua, peran Anda dibutuhkan untuk membuatnya tenang dan mengembalikan kepercayaan dirinya.

 

Ajari anak Anda untuk melawan hinaan atau ejekan dari pelaku dengan cara yang dewasa.

 

Sebagai contoh, dengan mengatakan, “Jangan mengejekku seperti itu,” atau, “Daripada menghina orang lain, lebih baik cari kegiatan lain saja sana,” sambil menatap mata pelaku.

 

Intinya, bullying bukan sekadar “permainan” anak di usia remaja. Ada dampak bullying yang bisa terjadi bahkan dapat berakibat fatal pada kondisi mental korbannya.

 

Untuk itu, jangan ragu untuk bertanya pada anak jika sikapnya berubah cukup drastis.