Jumat, 26 April 2024

SIFAT- SIFAT BANGUN DATAR

  MATA PELAJARAN            : MATEMATIKA

 FASE                                     :  D

MATERI POKOK                 : BANGUN DATAR

PERTEMUAN                       : KE 2 DARI 5

GURU PENGAMPU             : SARI BUDI UTAMI, S.Pd

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 X 40 MENIT


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Di akhir fase D peserta didik dapat menggunakan sifat-sifat hubungan sudut  terkait dengan garis

transversal, sifat kongruen dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat.

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap

 1 .  Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa

2.      Bergotong royong

3.      Berkebinekaan global

4.      Mandiri

5.     Bernalar Kritis, dan Kreatif


Maka peserta didik Diharapkan dapat :

Memahami konsep  menggunakan sifat-sifat hubungan sudut  terkait dengan garis transversal, sifat kongruen dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat.
  • Memahami dan menjelaskan hubungan antar garis

  •  Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan) melalui benda kongkrit

Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....

Apa kabarnya hari ini ?

Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....

Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan  nya ya nak.

Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya 

Baiklah pada pertemuan  ini, materi yang akan kita pelajari adalah skala  perbandingan , minggu kemarin kita sudah mempelajari materi perbandingan berbalik nilai.



Di sekitar kita banyak ditemukan benda bentuk bangun datar, seperti persegi, persegi panjang, trapesium, 1 belah ketupat, ataupun layang-layang. 

Pada dasarnya bangun datar adalah himpunan titik-titik yang keseluruhannya terletak dalam satu bidang

Adapun bentuk-bentuk bangun datar seperti gambar di bawah ini:


  Segitiga, Persegi, Lingkaran,  Jajargenjang ,Trapesium, Belah Layang,  Ketupat Layang.

Materi Garis dan Sudut 

Garis
Pengertian garis ialah titik titik tak terhingga yang disusun berderet dan bersebelahan kedua arah sehingga bentuknya memanjang, baik ke arah atas/bawah ataupun kiri/kanan. Dalam garis tersebut terdapat pembelajaran mengenai kedudukan dua garis yang meliputi garis sejajar, garis berhimpit, garis berpotongan, dan garis bersilangan. Berikut penjelasan mengenai kedudukan dua buah garis yaitu meliputi:
Garis Sejajar
Kedudukan dua garis yang pertama ialah garis sejajar. Dua buah garis memiliki posisi yang sejajar jika dalam satu bidang terdapat dua garis yang sama arahnya dan jika kedua garis tersebut diperpanjang maka tidak dapat berpotongan.

Garis Berpotongan
Kedudukan dua garis berpotongan termasuk dalam salah satu materi garis dan sudut Matematika. Dua buah garis memiliki kedudukan yang berpotongan jika keduanya memiliki titik persekutuan atau titik potong.

Garis Berhimpit
Kedudukan dua garis selanjutnya ialah garis berhimpit. Dua buah garis dapat berhimpit jika keduanya mempunyai paling sedikit dua titik potong. Misalnya jarum jam yang menunjukkan pukul 12 tepat. Maka akan terjadi himpitan antara kedua jarum jam tersebut.

Garis Bersilangan
Kedudukan dua buah garis selanjutnya ialah garis bersilangan. Dua buah garis dapat saling bersilangan jika keduanya tidak terletak dalam bidang yang sama dan keduanya tidak sejajar.

Contoh
Contoh 1:
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Kemungkinan kedudukan garis-garis diagonal bidang pada masing masing sisi kubus adalah ....
Penyelesaian:
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH berikut ini.
Misalkan diambil salah satu diagonal bidang yaitu AC.
Diagonal bidang AC akan berpotongan dengan diagonal bidang BD pada bidang ABCD.
Diagonal bidang AC akan sejajar dengan diagonal bidang EG pada bidang ACGE.
Diagonal bidang AC akan bersilangan dengan diagonal bidang FH pada bidang EFGH.
Dengan demikian, untuk setiap diagonal bidang pada kubus selalu bisa ditemukan garis lain yang sejajar, berpotongan dan bersilangan.


Contoh 2:
Diberikan garis k, l, m. Jika garis k sejajar dengan garis m dan garis m sejajar dengan garis l, maka kemungkinan kedudukan garis k dan l adalah ....
Penyelesaian:
Ada 2 kemungkinan, yaitu:
Pada kasus 1, garis k akan sejajar dengan garis l.
Pada kasus 2, garis k akan berimpit dengan garis l.
Garis k dan l tidak akan berpotongan dan bersilangan.


Contoh 3:
Perhatikan bangun layang-layang berikut ini.
Jika ruas garis TV dan RS diperpanjang, maka kedudukan kedua garis adalah ....
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa RSTV merupakan bangun layang-layang sehingga ruas garis TV dan RStidak sejajar.
Dengan demikian, jika ruas garis TV dan RS diperpanjang maka kedua garis akan berpotongan di suatu titik.


LATIHAN

1. Perhatikan gambar di bawah ini
Pada gambar di atas, tentukan titik potong antara
a. garis m dan n;
b. garis m dan p;
c. garis n dan q;
d. garis m dan q.
Pasangan garis mana sajakah yang saling sejajar, berpotongan, atau bersilangan?

2.Perhatikan gambar di bawah ini
Pada gambar di atas, tentukan semua garis yang bersilangan dengan garis

a. PR;
b. MQ;
c. KM.

3. Perhatikan gambar di bawah ini

Tulislah semua pasangan garis yang saling sejajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar