MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
FASE : D
MATERI POKOK : POLA BILANGAN
PERTEMUAN : KE 1 DARI 5
GURU PENGAMPU : SARI BUDI UTAMI, S.Pd
WAKTU PEMBELAJARAN : 5 X 40 MENIT
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di akhir fase D peserta didik dapat menggunakan , bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar,
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap
1 . Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa
2. Bergotong royong
3. Berkebinekaan global
Maka peserta didik Diharapkan dapat :
Memahami konsep menggunakan sifat-sifat hubungan sudut terkait dengan garis transversal, sifat
Memahami pengertian pola bilangan
Memahami berbagai macam pola bilangan
Menentukan suku selanjutnya pada suatu pola bilangan
Assalamualaikum anak- anak yang sholeh sholehah....
Apa kabarnya hari ini ?
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT Aamiin.....
Dan jangan lupa tetap selalu menjaga kesehatan nya ya nak.
Baiklah sebelum kita melaksanakan pembelajaran di pagi ini, alangkah baiknya kita awali dengan melaksanakan sholat dhuha dan murojaahnya terlebih dahulu ya nak, dan tak lupa setelah itu pembacaan asmaul husna dan doa belajar ya supaya ilmu yang dipelajari hari ini akan bermanfaat, mudah diterima dan akan berkah ilmunya
Baiklah pada pertemuan ini, materi yang akan kita pelajari adalah Bilangan berpangkat dan bentuk akar
Baiklah untuk pertemuan kali ini kita akan memasuki materi
Pengertian Pola Bilangan
Pola bilangan adalah susunan angka-angka yang membentuk pola tertentu, misalnya segitiga, garis lurus, persegi, dan masih banyak lainnya.
Macam-Macam Pola Bilangan
Adapun macam-macam pola bilangan adalah sebagai berikut.
1 . Pola bilangan persegi panjang
Pola bilangan jenis ini akan menghasilkan bentuk menyerupai persegi panjang.
Contohnya susunan angka 2, 6, 12, 20, 30, dan seterusnya. Untuk menentukan pola ke-n, kamu bisa menggunakan persamaan Un = n (n + 1) di mana n merupakan bilangan bulat positif.
Jika digambarkan, pola bilangannya berbentuk seperti berikut.
Gambar di atas menunjukkan bahwa, susunan bilangan yang sedemikian sehingga memenuhi persamaan
Un = n (n + 1) bisa membentuk suatu pola persegi panjang
2. Pola bilangan persegi
Pola persegi adalah susunan bilangan yang dibentuk oleh bilangan kuadrat.
Secara matematis, pola bilangan ini mengikuti bentuk Un = n2.
Contoh susunan bilangan yang menghasilkan pola persegi adalah 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan seterusnya.
Jika dijabarkan dalam bentuk gambar, akan menjadi seperti berikut.
3. Pola bilangan segitiga
Segitiga yang dibentuk adalah segitiga sama sisi. Ada dua cara yang bisa gunakan untuk membentuk pola ini, yaitu sebagai berikut.
a. Cara penjumlahan bilangan di mana selisih bilangan setelahnya + 1 dari bilangan sebelumnya. Perhatikan contoh berikut.
Bilangan pada baris kedua (di dalam kotak berbingkai merah) merupakan selisih dari pola bilangan sebelum dan setelahnya. Bisa melihat bahwa selisihnya selalu + 1 dari selisih sebelumnya. Kira-kira, bilangan setelah 15 berapa ya?
Untuk memudahkan kamu menjawab, tentukan dulu selisih antara bilangan 15 dan setelahnya, yaitu +6. Jadi, bilangan setelah 15 adalah 15 + 6 = 21.
b. Cara kedua menggunakan rumus Un di mana Un = n⁄2 (n + 1).
Dengan cara ini, Quipperian bisa menentukan suku ke-n dengan lebih mudah.
Secara umum, pola segitiga ditunjukkan oleh gambar berikut.
4. Pola bilangan Pascal
Pola bilangan Pascal ini ditemukan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Blaise Pascal. Jika dituliskan, pola bilangan Pascal akan membentuk suatu segitiga. Segitiga tersebut dinamakan segitiga Pascal. Ada beberapa ketentuan yang harus Quipperian tahu terkait pola bilangan Pascal, yaitu sebagai berikut.
- Baris paling atas (baris ke-1) diisi oleh angka 1.
- Setiap baris diawali dan diakhiri dengan angka 1.
- Setiap bilangan yang ditulis di baris ke-2 sampai ke-n merupakan hasil penjumlahan dari dua bilangan diagonal di atasnya (kecuali angka 1 pada baris ke-1).
- Setiap baris berbentuk simetris.
- Banyaknya bilangan di setiap barisnya merupakan kelipatan dua dari jumlah angka pada baris sebelumnya. Misalnya, baris ke-1 banyaknya bilangan = 1 maka baris ke-2 banyaknya bilangan = 2.
Adapun bentuk pola bilangan Pascal adalah sebagai berikut.
Demikianlah materi kita hari ini semoga bermanfaat, jika ada yang belum paham silahkan bertanya ya nak.